Lupakan sejenak genre yang itu-itu saja. Ada Prontaxan yang siap menggebrak skena musik dengan genre unik ciptaan mereka: Funkot Jawa Kosmopolitan.
Musik ini lahir dari sejarah panjang, di mana anak-anak muda indie, punk, hingga metal di dekade 2000-2010 mulai keranjingan memutar house koplo atau disko pantura di tongkrongan mereka. Geliat ini adalah semacam pemberontakan estetika, menyusupkan budaya akar rumput ke dalam gemerlap subkultur musik indie. Fenomena dangdutcore dan dangdut-indie pun bermutasi liar.
Nah, Prontaxan datang untuk mengapropriasi subkultur diskotik dangdut kelas pekerja dan budaya Jawa dengan sentuhan yang kontemporer dan kosmopolit.
Mendengarkan album perdana Prontaxan bukan cuma dengerin lagu, ini pengalaman totalitas. Wok The Rock mendeskripsikannya seperti “minum jamu cekok premium” — rasanya pahit, tapi khasiatnya mujarab.
Ramuan musik Prontaxan ini mengambil esensi dari berbagai sudut pandang kehidupan, mulai dari romantika sopir ojol, asap solar bus pariwisata, sampai harsh noise mesin kopi. Khasiatnya? Mampu menetralisir sikap arogansi elitis, menggoyang pinggul statis filantrofis, bahkan menggelitik ketek kaku Metalhead satu jari.
Prontaxan adalah sebuah statement. Mereka membawa vibe yang ndeso tapi diramu dengan rempah pilihan. Dalam satu dekade ke depan, saat dunia makin panas, Prontaxan mungkin akan melebur dalam joget two-step di pentas dangdut. Album mereka akan menjadi “kitab basi yang mahal nilainya” di balai lelang warga indie.

📢 PRONTAXAN IS THE BEST!
Siapkan kuping dan pinggul lo! Langsung DENGARKAN album perdana Prontaxan di semua platform digital. Jangan sampai lo ketinggalan gerakan ini!
MORE INFO: Instagram: @prontaxanofficial
