Sokilgob melahirkan karya ketiga dengan tajuk Mourning atau perkabungan setelah hampir satu tahun berproses.Mourning, karya ketiga Sokilgob setelah berproses selama setahun penuh. Rilisan ketiga kami berangkat dari kekesalan terhadap kematian yang sia-sia. Bagaimana kami melihat kasih bisa mengabu dalam sepersekian detik, meninggalkan kami dalam perasaan gundah dari kenangan yang tersisa. Kehilangan ini hadir dari pengalaman terdekat kami saat sedang terpuruk. Saat hendak berduka, kami tidak diizinkan untuk meneteskan air mata atau sejenak berkabung. Perasaan gundah, marah, sedih, dan resah bercampur dalam single ini sebagai jawaban dari perkabungan kami yang dipaksa tegar dan ikhlas secara tiba-tiba. Butuh hampir 1 tahun bagi kami untuk berproses kreatif hingga akhirnya bisa melahirkan lagu ini.

Ide karya awal yang muncul Farhan (vokalis) dengan susunan kasar lirik, lalu disambut baik oleh Naufal (gitaris) dengan ide riff. Kemudian disempurnakan personil lain yakni Jordi (gitaris), Hafizh (bassist), dan tabuhan drum oleh Fadhli. Sokilgob berasal dari bahasa anak muda (slang word) tahun 80-an yang berarti “Gokil Bos!”. Sokilgob bermula dari sekumpulan teman nongkrong semasa sekolah menengah kejuruan (SMK) pada 2019. Sejak itu, personil Sokilgob saling menemukan bakat terpendam satu sama lain, dan sepakat bakat itu adalah musik! Kami hadir dengan visi untuk mengenalkan suasana musik 70-an pada era saat ini, sebab genre hard-rock 70-an telah banyak memengaruhi kami berkarya. Band ini dipunggawai oleh Muhamad Farhan (vokal), Naufal Avrisal dan Jordi Prasetyo (gitar), Hafizh Dhiyaulhaq (bass), dan Nurkholis Fadhli (drum). Band yang berbasis di Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini berharap bisa tetap berdendang dan meriuhkan hidup Bani Sokil.
Setelah rilisan dua single, ’Skenario 2 Sisi’ dan ‘Kelana Roda Dua’, kamu sudah bisa mendengarkan ‘Mourning’ di berbagai portal digital, mulai dari iTunes, Spotify, Deezer, Joox, dan layanan music streaming lainnya per 28 Februari 2025.
MORE INFORMATION: @sokilgobofficial
