16 April 2025, The Jansen kembali merilis sebuah lagu berjudul “Racun Suara”. Tanpa aba-aba teaser atau cuplikan pada media sosialnya, “Racun Suara” hadir dalam format digital melalui Bandcamp. Tak hanya bebas didengar, pula gratis diunduh secara massal. Eksistensi lagu ini sebagai salah satu upaya The Jansen dalam merespon situasi korban kejahatan perang. Bersama Komisi untuk Orang Hilang & Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Ahmad Sajali mengulas lagu “Racun Suara” pada artikel penuh berjudul “Trauma dari Tentara, Racun Suara dari The Jansen”. Adji Pamungkas menjelaskan, “Racun Suara ini menggambarkan bagaimana perasaan orang tua kehilangan anaknya; serta sudut pandang anak dalam mengkhawatirkan orang tuanya bilamana si anak masih hidup,” Semua yang bersenjata, semua sama begajulan bak seperti preman.

Lebih lanjut, Adji sebagai penulis lirik ingin menyampaikan bahwa tak ada dampak baik yang dihasilkan dari peperangan. Pun, tidak membenarkan tindakan-tindakan represif yang dilakukan angkatan bersenjata, organisasi masyarakat, gangster, dan siapapun yang mengacungkan senjatanya kepada masyarakat sipil. Lagu dengan durasi delapan menit berisi pengulangan bait “Represif bukanlah cara untuk kau berekspresif” sebanyak sepuluh kali. Bait yang berulang tersebut tak hanya sebagai penekanan, namun juga menjadi dasar pemikiran yang ditancapkan. Gambar ilustrasi oleh Derian Erlangga berhasil menjadi representasi visual dari lagu ini. Akhirul kata, “Racun Suara” akan menyebarkan racunnya di seluruh kanal musik digital pada 9 Mei 2025.

MORE INFORMATION : @thejansen_id